Senin, 14 Oktober 2019

PROFIL JAKARTA RENEWAL CHURCH


JAKARTA RENEWAL CHURCH

I.               PENDAHULUAN
Gereja tidak pernah ditetapkan Tuhan untuk menjadi biasa-biasa saja atau menjadi suatu lembaga yang kecil. Gereja ditetapkan Tuhan untuk berkuasa dan membawa dampak yang bagi dunia ini Kejadian 1:26-28. Keberadaan gereja harus menjadi berkat yang besar bagi lingkungan, kota, bangsa bahkan dunia. Begitupun gereja kita, JRC ditetapkan Tuhan untuk terus berkembang sampai ke ujung bumi, bukan untuk membangun kerajaan kita sendiri tetapi untuk membangun Kerajaan Allah dan menyelamatkan banyak jiwa sampai seluruh rencana Tuhan digenapi.
Untuk membangun gereja yang terus berkembang bukanlah suatu hal yang mudah. Diperlukan perjuangan, komitmen yang kuat, pengorbanan, ketaatan yang berantai, kesatuan yang solid. Tidak ada harga yang terlalu mahal yang bisa kita bayarkan bagi terlaksananya rencana Tuhan sebab Tuhan sendiri telah terlebih dulu membayar harga yang mahal bagi terlaksananya rencana-Nya di dalam hidup kita. Tanpa pribadi-pribadi yang komit, maka gereja akan sulit berkembang. Selain komitmen yang kuat, setiap orang juga perlu mengenali dengan baik karunianya dan menempatkan dirinya sesuai dengan karunianya masing-masing sehingga setiap orang benar-benar berfungsi sebagai anggota-anggota yang membangun Tubuh Kristus (1 Korintus 12:27).

II.            KETERANGAN
JRC dibangun oleh Tuhan Yesus dan milik Tuhan Yesus. JRC bukan milik gembala sidang, salah satu pastor, jemaat, atau pihak-pihak tertentu, tetapi JRC adalah milik Tuhan, insiatif dari Tuhan dan dibangun oleh Tuhan Yesus sendiri. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilakukan di JRC harus diawali dari Tuhan, dijalankan dengan pimpinan Tuhan dan untuk Tuhan.
Visi JRC adalah:
 Menjadi generasi yang di perbaharui untuk menemukan panggilan Tuhan secara maksimal bagi kerajaan Allah
Diperbaharui dan mencapai panggilan Tuhan secara maksimal)
Maksud hidup atau Des  tiny adalah kunci kehidupan, tanpa maksud hidup, hidup tidak berarti. Tanpa mengetahui destiny kita hidup menjadi serangkaian kegiatan yang tidak ada habisnya tetapi tidak memberi arti.  Seperti seorang anak kecil yang duduk di kuda jungkit, hidup tanpa destiny membuat banyak gerekan, tetapi tanpa kemajuan.
Ribuan tahun yang lalu, seorang raja yang di kenal paling bijaksana mengatakan, “kesia-siaan belaka..... segala sesuatu adalah sia-sia (Pengkhotbah 1:2). Inilah kesimpulannya setelah bertahun-tahun mengamati kehidupan manusia, aktivitas, rencana dan pencapaian tanpa kesadaran akan maksud dari Tuhan yang menciptakan kita.
Manusia, tidak perduli siapapun mereka atau dimanapun mereka hidup, semuanya ingin berhasil biasanya di definisikan dengan gaji, kekayaan, kekuasaan, popularitas, kemewahan dan gengsi. Hal ini sudah ditanamkan dalam diri kita sejak kita usia dini. Orang tua mendesak anaknya untuk menjadi orang yang penting. Fakta membuktikan bahwa ada begitu banyak orang yang setelah melimpah secara materi dan popularitas malah ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Hal ini di sebut dengan berhasil tanpa kepuasan. Segala sesuatu dalam hidup ini memiliki maksud. Setiap orang yang di lahirkan dengan dan untuk suatu maksud. Dan inilah yang merupakan satu-satunya sumber yang berarti. Karena itu, penting bagi manusia untuk memahami dan menemukan destiny hidup supaya dapat mengalami kehidupan yang lebih efektif, penuh dan memuaskan.
Maksud Allah adalah....
Niat semula penciptaan manusia,
Alasan semula dari keberadaan manusia
Akhir dari adanya manusia,
Penyebab manusia diciptakan,
Tujuan yang memulai suatu perjalanan,
Harapan dari sumberNya,
Objek dari subjek,
Aspirasi untuk inspirasi,
Objek yang dinginkan atau diputuskan untuk dimiliki.
Karena itu, maksud hidup adalah niat asli dalam pikiran sang pencipta yang memotivasinya untuk menciptkan barang tertentu. Itulah yang menjelaskan alasan suatu keberadaan. Setiap produk adalah anak dari maksud. Dengan kata lain, sebelum produk dibuat, ada maksud yang di tetapkan dalam pikiran si pembuat yang memberikan suatu ide yang kemudian menjadi perwujudan desain dan produksi produk tersebut jadi, maksud mendahului produksi.
Gereja tidak hanya menjadi penyuara kabar baik saja dan penentang hal-hal yang jahat tetapi harusnya gereja hadir menjadi sarana dan prasarana untuk orang-orang mengerti dan memaksimalkan potensi dan karunia umat Tuhan. Harusnya gareja hadir untuk umat, bukan umat ada untuk gereja. Kebanyakan sekarang ini semua potensi yang ada ditarik untuk mewujudkan visi gereja. Kebalikanya gereja tidak hadir untuk memaksimalkan potensi umat Tuhan.
Untuk mencapai visi yang Tuhan berikan kepada JRC, maka JRC memiliki Misi: Menangani, Mendidik, Membina, Melatih atau biasa disebut mentoring. Mentoring adalah sebuah pembinaan dari orang-orang yang kita anggap sudah ahli atau lebih senior, yang bertujuan untuk memindahkan atau mentransfer nilai-nilai hidup, konsep pola pikir dan keahlian, untuk memunculkan gambar diri yang benar sehingga tercapainya maksud Allah. Mentor adalah seorang yang penuh kebijaksanaan menangani orang lain, maka perkataan mentor hingga kini digunakan dalam konteks pendidikan, bimbingan, pembinaan, dan latihan.
Hal ini sangat melekat dalam tubuh gereja karena Alkitab yang memberi gambaran yang jelas tentang ini. Beberapa contoh praktek mentoring dalam Alkitab yang terdapat dalam kehidupan tokoh-tokoh : Yitro (mertua Musa) mementor Musa menantunya sendiri, Musa mementor Yosua, Naomi mementor Ruth, Eli mementor Samuel, Elia mementor Elisa, Ezra mementor Nehemiah, Elizabeth mementor Maria (ibu Yesus), Tuhan Yesus mementor (memuridkan) ke 12 muridnya yang disebut Rasul, Barnabas mementor Paulus. Paulus mementor Timotius, Titus, Silas, dan lain sebagainya.
Tuhan Yesus mulai muncul dalam dunia pelayanan kira-kira pada usia 30 tahun (Lukas 3:23) dan hanya sempat melayani sekitar 3.5 tahun dengan fokus  pada 12 orang (murid atau mentee-Nya). Tetapi  dampak yang  dihasilkan Tuhan Yesus melalui sangatlah besar dan luar biasa. Lewat ke 12 murid tersebut hari ini kegerakan kekritesnan menjadi sebuah kegerakan yang sangat pesat, dimana para pengikutnya setiap hari mengalami pertambahan diseluruh dunia.
Pelayanan Tuhan Yesus sangat memberikan penekanan pada kualitas yang kemudian  menghasilkan kuantitas. Ia membangun sebuah momentum yang terus bergerak secara dinamis bukan monumen yang berhenti bergerak dan hanya tinggal kenangan saja. Ia memiliki waktu yang sangat banyak untuk mementor murid-murid-Nyadaripada mengajar dan berada dengan orang-banyak atau dalam kerumunan masa.
Beberapa tujuan utama mentoring adalah :
1.      Mengembangkan potensi, baik yang bersifat leadership, talenta, dan karunia.
2.      Mentransformasi hidup terus-menurus untuk mencapai standard yang Allah tetapkan (destiny)
3.      Mendorong terjadinya perasaan saling menghargai dan menghormati antara sesama manusia.
4.      Meningkatkan keterlibatan umat dalam rencana Tuhan atas dunia ini.
5.      Memberikan motivasi dan inspirasi.
Hal ini tergambar dalam Mat 22:37-40. Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."Fokus Mentoring menata hubungan kita dengan sang pencipta (kasih kepada Tuhan), mengembalikan gambar diri (kasih kepada diri sendiri), mengatur hubungan antar umat (kasih kepada sesama manusia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar