JAKARTA
RENEWAL CHURCH
I.
PENDAHULUAN
Gereja tidak pernah ditetapkan Tuhan
untuk menjadi biasa-biasa saja atau menjadi suatu lembaga yang kecil. Gereja
ditetapkan Tuhan untuk berkuasa dan membawa dampak yang bagi dunia ini Kejadian
1:26-28. Keberadaan gereja harus menjadi berkat yang besar bagi lingkungan,
kota, bangsa bahkan dunia. Begitupun gereja kita, JRC ditetapkan Tuhan untuk
terus berkembang sampai ke ujung bumi, bukan untuk membangun kerajaan kita
sendiri tetapi untuk membangun Kerajaan Allah dan menyelamatkan banyak jiwa
sampai seluruh rencana Tuhan digenapi.
Untuk membangun
gereja yang terus berkembang bukanlah suatu hal yang mudah. Diperlukan perjuangan, komitmen yang kuat, pengorbanan,
ketaatan yang berantai, kesatuan yang solid. Tidak ada harga yang terlalu
mahal yang bisa kita bayarkan bagi terlaksananya rencana Tuhan sebab Tuhan
sendiri telah terlebih dulu membayar harga yang mahal bagi terlaksananya
rencana-Nya di dalam hidup kita. Tanpa pribadi-pribadi yang komit, maka gereja
akan sulit berkembang. Selain komitmen yang kuat, setiap orang juga perlu
mengenali dengan baik karunianya dan menempatkan dirinya sesuai dengan
karunianya masing-masing sehingga setiap orang benar-benar berfungsi sebagai
anggota-anggota yang membangun Tubuh Kristus (1 Korintus 12:27).
II.
KETERANGAN
JRC dibangun
oleh Tuhan Yesus dan milik Tuhan Yesus. JRC bukan milik gembala sidang, salah
satu pastor, jemaat, atau pihak-pihak tertentu, tetapi JRC adalah milik Tuhan,
insiatif dari Tuhan dan dibangun oleh Tuhan Yesus sendiri. Oleh karena itu,
segala sesuatu yang dilakukan di JRC harus diawali dari Tuhan, dijalankan
dengan pimpinan Tuhan dan untuk Tuhan.
Visi
JRC adalah:
Menjadi generasi yang di perbaharui untuk
menemukan panggilan Tuhan secara maksimal bagi kerajaan Allah
Diperbaharui
dan mencapai panggilan Tuhan secara maksimal)
Maksud hidup atau Des tiny
adalah kunci kehidupan, tanpa maksud hidup, hidup tidak berarti. Tanpa
mengetahui destiny kita hidup menjadi serangkaian kegiatan yang tidak ada
habisnya tetapi tidak memberi arti.
Seperti seorang anak kecil yang duduk di kuda jungkit, hidup tanpa
destiny membuat banyak gerekan, tetapi tanpa kemajuan.
Ribuan tahun
yang lalu, seorang raja yang di kenal paling bijaksana mengatakan, “kesia-siaan
belaka..... segala sesuatu adalah sia-sia (Pengkhotbah 1:2). Inilah
kesimpulannya setelah bertahun-tahun mengamati kehidupan manusia, aktivitas,
rencana dan pencapaian tanpa kesadaran akan maksud dari Tuhan yang menciptakan
kita.
Manusia, tidak
perduli siapapun mereka atau dimanapun mereka hidup, semuanya ingin berhasil
biasanya di definisikan dengan gaji, kekayaan, kekuasaan, popularitas,
kemewahan dan gengsi. Hal ini sudah ditanamkan dalam diri kita sejak kita usia
dini. Orang tua mendesak anaknya untuk menjadi orang yang penting. Fakta
membuktikan bahwa ada begitu banyak orang yang setelah melimpah secara materi
dan popularitas malah ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Hal ini di sebut dengan berhasil tanpa
kepuasan. Segala sesuatu dalam hidup ini memiliki maksud. Setiap orang yang
di lahirkan dengan dan untuk suatu maksud. Dan inilah yang merupakan satu-satunya sumber yang berarti. Karena
itu, penting bagi manusia untuk memahami dan menemukan destiny hidup supaya
dapat mengalami kehidupan yang lebih efektif, penuh dan memuaskan.
Maksud Allah adalah....
Niat semula penciptaan manusia,
Alasan semula dari keberadaan manusia
Akhir dari adanya manusia,
Penyebab manusia diciptakan,
Tujuan yang memulai suatu perjalanan,
Harapan dari sumberNya,
Objek dari subjek,
Aspirasi untuk inspirasi,
Objek yang dinginkan atau diputuskan untuk dimiliki.
Karena itu,
maksud hidup adalah niat asli dalam pikiran sang pencipta yang memotivasinya
untuk menciptkan barang tertentu. Itulah yang menjelaskan alasan suatu
keberadaan. Setiap produk adalah anak dari maksud. Dengan kata lain, sebelum
produk dibuat, ada maksud yang di tetapkan dalam pikiran si pembuat yang
memberikan suatu ide yang kemudian menjadi perwujudan desain dan produksi
produk tersebut jadi, maksud mendahului produksi.
Gereja tidak
hanya menjadi penyuara kabar baik saja dan penentang hal-hal yang jahat tetapi harusnya
gereja hadir menjadi sarana dan prasarana untuk orang-orang mengerti dan
memaksimalkan potensi dan karunia umat Tuhan. Harusnya gareja hadir untuk umat, bukan umat ada untuk gereja. Kebanyakan sekarang ini
semua potensi yang ada ditarik untuk mewujudkan visi gereja. Kebalikanya gereja
tidak hadir untuk memaksimalkan potensi umat Tuhan.
Untuk mencapai
visi yang Tuhan berikan kepada JRC, maka JRC memiliki Misi:
Menangani, Mendidik, Membina, Melatih
atau biasa disebut mentoring. Mentoring adalah sebuah
pembinaan dari orang-orang yang kita anggap sudah ahli atau lebih senior, yang
bertujuan untuk memindahkan atau mentransfer nilai-nilai hidup,
konsep
pola pikir dan keahlian, untuk memunculkan gambar diri yang benar sehingga tercapainya maksud Allah. Mentor
adalah seorang yang penuh kebijaksanaan menangani orang lain, maka perkataan
mentor hingga kini digunakan dalam konteks pendidikan,
bimbingan, pembinaan, dan latihan.
Hal ini sangat melekat
dalam tubuh gereja karena
Alkitab
yang memberi gambaran yang jelas tentang ini. Beberapa contoh praktek mentoring
dalam Alkitab yang terdapat
dalam kehidupan tokoh-tokoh : Yitro (mertua Musa) mementor Musa menantunya
sendiri, Musa mementor Yosua, Naomi mementor Ruth, Eli mementor Samuel, Elia
mementor Elisa, Ezra mementor Nehemiah, Elizabeth mementor Maria (ibu Yesus),
Tuhan Yesus mementor (memuridkan) ke 12 muridnya yang disebut Rasul, Barnabas
mementor Paulus. Paulus mementor Timotius, Titus, Silas, dan lain sebagainya.
Tuhan Yesus
mulai muncul dalam dunia pelayanan kira-kira pada usia 30 tahun (Lukas 3:23)
dan hanya sempat melayani sekitar 3.5 tahun dengan fokus pada 12 orang
(murid atau mentee-Nya). Tetapi dampak yang dihasilkan Tuhan Yesus
melalui sangatlah besar dan luar biasa. Lewat ke 12 murid tersebut hari ini
kegerakan kekritesnan menjadi sebuah kegerakan yang sangat pesat, dimana para
pengikutnya setiap hari mengalami pertambahan diseluruh dunia.
Pelayanan Tuhan
Yesus sangat memberikan penekanan pada kualitas yang kemudian
menghasilkan kuantitas. Ia membangun sebuah momentum yang terus bergerak secara dinamis bukan monumen yang berhenti bergerak
dan hanya tinggal kenangan saja. Ia memiliki waktu yang sangat banyak untuk mementor murid-murid-Nyadaripada mengajar
dan berada dengan orang-banyak atau dalam kerumunan masa.
Beberapa tujuan
utama mentoring adalah :
1.
Mengembangkan potensi,
baik yang bersifat leadership, talenta, dan karunia.
2. Mentransformasi
hidup terus-menurus untuk mencapai standard yang Allah tetapkan (destiny)
3. Mendorong
terjadinya perasaan saling menghargai dan menghormati antara sesama manusia.
4. Meningkatkan keterlibatan
umat dalam rencana Tuhan atas dunia ini.
5.
Memberikan motivasi dan
inspirasi.
Hal
ini tergambar dalam Mat 22:37-40.
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."Fokus Mentoring
menata hubungan kita dengan sang pencipta (kasih kepada Tuhan), mengembalikan gambar
diri (kasih kepada diri sendiri), mengatur hubungan antar umat (kasih kepada
sesama manusia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar